Rangkuman Buku
Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran
Penulis: Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, M.Si.
Penerbit: Kencana
Cetakan ke-1, Maret 2013
Bab 1 Pendahuluan
A. Manusia dan Ilmu Pengetahuan
B.
Penelitian dan Ilmu Pengetahuan
Penelitian dan
Ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya menempatkan
diri pada satu sistem. Penelitian berperan untuk mengaktualkan ilmu
pengetahuan. Di lain pihak, titik awal dari penelitian adalah ilmu pengetahuan
karena penelitian senantiasa mendapatkan masukan dari ilmu pengetahuan.
Hubungan antara penelitian dan ilmu pengetahuan senantiasa bergerak membentuk
suatu lingkaran yang kembali pada titik awal semula. Meski demikian, tidak
berarti ilmu pengetahuan bergerak mundur. Akan tetapi, setelah penelitian dan
ilmu pengetahuan kembali pada titik awal maka akan ditemukan sesuatu yang baru
yang dapat menjadi cabang dan membuat titik awal baru bagi sebuah cabang ilmu
pengetahuan. Hal ini terus berlanjut dari waktu ke waktu.
Dalam perkembangan
ilmu pengetahuan, setiap penelitian harus melalui tahapan berpikir ilmiah. Pada
tahap awal dimulai dengan cara berpikir deduktif yaitu dengan menjelaskan suatu
fenomena melalui interpretasi dalil, hukum dan teori keilmuan lainnya. Cara
berpikir ini digunakan oleh Aristoteles. Produk berpikir deduktif adalah
jawaban sementara dari suatu fenomena yang sedang diperhatikan oleh peneliti
atau biasa disebut dengan hipotesis. Hipotesis atau jawaban sementara dari
interpretasi dalil terhadap fenomena kebenarannya bersifat kemungkinan dan
kebenarannya harus diuji melalui data di lapangan. Kebenaran suatu hipotesis
harus diadili melalui fakta, sumber data dan peneliti untuk diketahui bahwa
hipotesis tersebut dapat diterima atau pun ditolak.
Tulisan ini hanya
ringkasan. Tulisan lebih lengkap silahkan langsung baca dibuku aslinya J
Tidak ada komentar:
Posting Komentar