Senin, 04 Mei 2015

Rangkuman Buku

Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran

Penulis: Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, M.Si.

Penerbit: Kencana
Cetakan ke-1, Maret 2013

Bab 1 Pendahuluan


A. Manusia dan Ilmu Pengetahuan

B. Penelitian dan Ilmu Pengetahuan

            Penelitian dan Ilmu pengetahuan tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Keduanya menempatkan diri pada satu sistem. Penelitian berperan untuk mengaktualkan ilmu pengetahuan. Di lain pihak, titik awal dari penelitian adalah ilmu pengetahuan karena penelitian senantiasa mendapatkan masukan dari ilmu pengetahuan. Hubungan antara penelitian dan ilmu pengetahuan senantiasa bergerak membentuk suatu lingkaran yang kembali pada titik awal semula. Meski demikian, tidak berarti ilmu pengetahuan bergerak mundur. Akan tetapi, setelah penelitian dan ilmu pengetahuan kembali pada titik awal maka akan ditemukan sesuatu yang baru yang dapat menjadi cabang dan membuat titik awal baru bagi sebuah cabang ilmu pengetahuan. Hal ini terus berlanjut dari waktu ke waktu.

Rangkuman Buku: Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, M.Si.)

Rangkuman Buku

Metodologi Penelitian Sosial dan Ekonomi: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Publik, Komunikasi, Manajemen, dan Pemasaran

Penulis: Prof. Dr. H.M. Burhan Bungin, M.Si.

Penerbit: Kencana
Cetakan ke-1, Maret 2013



Bab 1 Pendahuluan


A. Manusia dan Ilmu Pengetahuan

            Pada Sub-bab ini, Bungin menjelaskan mengenai hubungan manusia dengan ilmu pengetahuan. Bungin menyebutkan bahwa sudah menjadi hasrat bagi manusia untuk selalu ingin tahu. Dijelaskan pula bahwa secara historis terdapat dua fase perkembangan pengetahuan manusia. Fase pertama adalah fase pemberitahuan dimana Tuhan mengajarkan nama-nama berbagai benda dan makhluk terhadap nabi Adam (sebagai manusia pertama). Adapun fase kedua adalah fase pemberitahuan dimana manusia mendapat pengetahuan dari pengalaman yang mereka alami sendiri. Pengetahuan-pengetahuan yang didapatkan pada kedua fase tersebut kemudian diwariskan secara turun temurun ke setiap generasi.

Minggu, 26 April 2015

Ide Hebat: Sampah Bekas Tugas Kuliah Menjadi Berkah

Ide Hebat: Sampah Bekas Tugas Kuliah Menjadi Berkah

            Beberapa bulan terakhir saya dibuat risih dengan menumpuknya sampah kertas di kamar. Sampah-sampah itu berasal dari kertas bekas tugas kuliah dan bekas revisi skripsi yang sudah tidak terpakai lagi. Sebenarnya, sudah menjadi hal yang lumrah bagi mahasiswa memiliki tumpukkan sampah berupa kertas bekas.  Rata-rata jenis kertas yang menjadi sampah bagi kalangan mahasiswa adalah kertas HVS yang biasanya digunakan untuk membuat laporan atau berbagai tugas kuliah lainnya.

MALEFICENT PART 4

MALEFICENT PART 4

Maleficent dan Diaval berdiri di depan kastil Stefan. Sedangkan Phillip masih belum sadar dan mengapung di belakang mereka. Diaval mengingatkan bahwa jika mereka masuk ke dalam, maka mereka tak akan keluar hidup-hidup. Stevan telah menarik pasukannya ke kastil dan menunggu kedatangan Maleficent. Maleficent mengatakan bahwa Diaval tak perlu masuk. Ini adalah pertempuran untuknya. Meski berkata seperti itu, Diaval tahu bahwa Maleficent sebenarnya sangat membutuhkannya. Dia mengikuti Maleficent masuk ke dalam kastil.

Sabtu, 25 April 2015

MALEFICENT PART 3

MALEFICENT PART 3


Para peri memulai tugas mereka untuk membesarkan Aurora di Pondok kecil di tengah hutan. Ketiga peri itu mengeluh dengan rumah kecil yang akan mereka tempati. Mereka merasa kesulitan mengangkat bayi yang berbadan lebih besar. Mereka memutuskan untuk melakukan penyamaran dan mengubah diri mereka  menjadi manusia. Tapi, mereka bertiga nampak begitu ceroboh.

Rabu, 15 April 2015

MALEFICENT part 2

MALEFICENT Part 2




Ribuan pasukan bersiap menyerang. Tapi, Maleficent tak sendirian. Melalui kemampuan ajaibnya dia membangkitkan monster-monster penjaga hutan.
Raja dan pasukannya terkejut. “Itu makhluk kegelapan,” seru para pasukan.

Raja cukup ketakutan dengan monster-monster dihadapannya. Namun, karena keangkuhan dan keserakahannya dia tetap memerintahkan pasukan untuk menyerang.

Pertempuran sengit terjadi. Maleficent menumbangkan puluhan pasukan dengan sayapnya yang kuat. Monster-monster menyerang pasukan membabi buta. Maleficent mengincar sang raja yang dilindungi pasukannya.  Dia berhasil menjatuhkan raja dari kuda. Raja kesakitan. Panglima perang memerintahkan anak buahnya untuk melindungi raja. Maleficent mengibaskan sayapnya. Seluruh pasukan yang mendekatinya terpelanting karena kibasan sayapnya yang kuat.

Senin, 23 Maret 2015

MALEFICENT part 1

MALEFICENT
Sutradara: Robert Stromberg
Naskah: Linda Woolvertoon
Durasi: 97 Menit
Rumah Produksi: Walt Disney Pictures, Roth Films
Pemain:
Angelina Jolie As Maleficent
Elle Fanning As Aurora
Sharlto Copley As Stefan
Sam Riley As Diaval
Brenton Thwaites As Phillip

Part 1

Narasi: Pada zaman dahulu, terdapat dua kerajaan yang saling bertentangan. Saking sengitnya pertentangan di antara mereka, terdapat legenda yang menyebutkan bahwa hanya pahlawan yang sangat hebat atau musuh yang sangat mengerikan yang dapat menyatukan kedua kerajaan itu.

Salah satu kerajaan merupakan kerajaan manusia. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang angkuh dan serakah. Raja itu selalu merasa tidak puas dan iri terhadap kemakmuran dan keindahan kerajaan lainnya. Sebaliknya, di kerajaan lainnya, Moors, tinggallah makhluk-makhluk yang aneh namun amat menakjubkan. Mereka tak memerlukan seorang raja atau pun ratu karena mereka saling mempercayai.

Minggu, 22 Maret 2015

Lupa

LUPA
Oleh: Nuni Wahyuni

Kamu tidur terlentang dengan mata terbuka. Memandang lurus ke arah atap. Sesekali, dahimu mengkerut. Aku sangat tahu keinginanmu. Kamu pasti sedang berharap, matamu yang bening itu, mampu menembus atap dan leluasa menjelajahi langit luas.
Bau obat-obatan menyeruak. Menusuk hidung. Menembus paru-paru, hingga dadaku terasa sesak. Aku duduk di samping ranjangmu. Menatapmu, dengan rasa takut yang membuncah di hatiku. Sampai sekarang dokter belum datang. Membuat aku mulai merasa tak tenang. Deretan peralatan rumah sakit menumpuk di dekat ujung ranjangmu. Membantumu untuk bertahan.