MALEFICENT
Sutradara: Robert Stromberg
Naskah: Linda Woolvertoon
Durasi: 97 Menit
Rumah Produksi: Walt Disney Pictures, Roth Films
Pemain:
Angelina Jolie As Maleficent
Elle Fanning As Aurora
Sharlto Copley As Stefan
Sam Riley As Diaval
Brenton Thwaites As PhillipPart 1
Narasi: Pada zaman dahulu, terdapat dua kerajaan yang saling bertentangan. Saking sengitnya pertentangan di antara mereka, terdapat legenda yang menyebutkan bahwa hanya pahlawan yang sangat hebat atau musuh yang sangat mengerikan yang dapat menyatukan kedua kerajaan itu.
Salah satu kerajaan merupakan kerajaan manusia. Kerajaan itu dipimpin oleh seorang raja yang angkuh dan serakah. Raja itu selalu merasa tidak puas dan iri terhadap kemakmuran dan keindahan kerajaan lainnya. Sebaliknya, di kerajaan lainnya, Moors, tinggallah makhluk-makhluk yang aneh namun amat menakjubkan. Mereka tak memerlukan seorang raja atau pun ratu karena mereka saling mempercayai.
Narasi: Di sebuah pohon besar, di tepi tebing Moors, tinggallah suatu makhluk memukau. Kau mungkin akan melihatnya sebagai seorang gadis. Tapi, dia bukanlah gadis biasa.Dia adalah seorang peri.
Seorang gadis bersayap bernama Maleficent menggunakan kekuatan ajaibnya untuk memainkan dua boneka kayu. Dua boneka kayu itu saling berpegangan, seakan-akan mereka adalah pasangan kekasih yang sedang berdansa. Tiba-tiba, gadis itu dikejutkan oleh suara dahan patah. Dengan kekuatannya, dia membuat dahan itu kembali seperti semula. Dengan senyuman tulus dia mengatakan bahwa dahan itu sekarang sudah sembuh.
Maleficent, dengan sayapnya yang besar terbang mengelilingi Moors. Dia adalah makhluk cantik, ramah dan ceria. Dia terbang dengan amat riang. Dia amat menikmati keindahan Moors dan menyukai setiap tempat yang dilewatinya.
Maleficent melihat beberapa makhluk sedang berkumpul. Dia menanyakan apa yang sedang terjadi. Bukannya menjawab pertanyaan Maleficent, dua peri malah berdebat tentang peri mana yang harus menjawab. Maleficent merasa kesal dan menyuruh keduanya untuk mengatakan apa yang sedang terjadi. Peri ketiga mengatakan bahwa para penjaga perbatasan menemukan manusia yang mencuri di kolam permata.
Maleficent terkejut. Dia mengepakkan sayap besarnya lalu terbang menuju tempat para penjaga. Salah satu peri terlempar karena kibasan sayap Maleficent. Dia mengeluh karena sayap Maleficent terlalu besar.
Peri lain tidak menanggapi. Dia berharap keberadaan manusia yang mencuri tidak menimbulkan perang lagi.

Maleficent menghampiri dua monster penjaga yang sedang menodongkan tombaknya ke arah gua.
“Aku tidak takut. Lagipula, aku tidak pernah melihat manusia dari dekat,” kata Maleficent kepada para penjaga.
“Keluarlah!” perintah Maleficent kepada manusia yang bersembunyi dalam gua.
“Tidak mau. Mereka akan membunuhku. Lagipula, wajah mereka sangat mengerikan”. Jawab seseorang yang bersembunyi dalam gua.
Monster penjaga marah karena disebut mengerikan. Maleficent memarahi orang yang bersembunyi dan mengatakan bahwa dia tidak sopan. Maleficent juga menenangkan monster penjaga yang bernama Balthazar dan mengatakan bahwa dia makhluk tampan. Balthazar merasa tersanjung dan mengangguk.
“Mencuri itu kejahatan. Tapi, kami tak membunuh pelakunya. Keluarlah! Keluarlah sekarang juga!” Seru Malificent pada orang yang masih bersembunyi.
Pencuri itu keluar dari persembunyiannya. Ternyata, dia adalah seorang pria kecil. Dia memiliki tinggi yang hampir sama dengan Maleficent.
“Apa kau sudah dewasa?” tanya Maleficent melihat manusia dihadapannya.
“Belum,” jawab pria kecil itu masih ketakutan.
Maleficent menyimpulkan bahwa manusia dihadapannya masih anak-anak. Begitupula si pria kecil. Dia juga merasa bahwa Maleficent masih anak-anak, sama dengannya.
“Siapa kau?” Tanya maleficent lagi.
“Aku Stefan, dan kau siapa?”
Maleficent memperkenalkan dirinya.
Monster penjaga menyuruh pencuri kecil itu untuk mengembalikan barang yang dicurinya. Maleficent membenarkan. Stefan harus mengembalikan barang yang sudah dicurinya. Awalnya Stefan tak mau mengaku bahwa dia telah mencuri. Tapi akhirnya, dia mengembalikan batu permata (bukan akik? :p) yang telah dicurinya. Lalu, Maleficent mengembalikan batu yang telah diambil stefan ke kolam permata.
Maleficent mengantar Stefan untuk
keluar dari Moors. Ditengah perjalanan, Stefan mengeluh karena Maleficent
membuang batu permatanya. Maleficent menjelaskan bahwa dia tidak membuang
permata itu. Dia hanya mengembalikan permata itu ke tempatnya, sama seperti
yang sedang dia lakukan pada Stefan.
Setelah mereka berada di luar Moors,
Stefan menunjuk kastil yang menjadi tempat tinggal raja manusia. Dengan percaya diri dia berkata bahwa suatu
hari dia akan tinggal di sana. Maleficent menatap kastil itu dan bertanya
dimana Stefan tinggal sekarang. Muka Stefan berubah sedih. Stefan menjawab
bahwa dia tinggal di pertanian. Stefan mengatakan bahwa orang tuanya sudah
meninggal. Maleficent berkata bahwa orangtuanya juga telah meninggal. Stefan
terkejut karena Makhluk ajaib seperti Maleficent juga bisa kehilangan orang tua
sepertinya. Stefan melangkah pergi dan mengatakan sampai jumpa lagi. Maleficent
melarang Stefan untuk datang kembali ke Moors. Dia mengatakan bahwa Moors tidak
aman untuk Stefan.
Stefan tersenyum. Dia membalikkan
badannya, menatap wajah Maleficent. “Jika aku memilih kembali, apa kau tetap
ada di sini?”
“Mungkin,” jawab Maleficent
tersenyum.

Stefan mengulurkan tangannya.
Maleficent menyambut uluran tangan Stefan. Ketika tangan mereka bersentuhan,
tangan Maleficent terbakar. Ternyata Stefan menggunakan cincin dari logam.
Maleficent menjelaskan bahwa logam dapat mebakar peri. Stefan meminta maaf lalu
membuang jauh cincinnya.
“Aku menyukai sayapmu,” kata Stefan.
Maleficent tersenyum senang mendengarnya.
Narasi: Malaficent memikirkan saat Stefan membuang
cincinnya. Padahal, Stefan memiliki kehidupan yang sangat miskin. Stefan
berusaha agar tangan mereka bisa bersentuhan. Hati Maleficent sangat tersentuh.
Anak muda yang dulunya berusaha mencuri permata, kini mencuri sesuatu yang jauh
lebih berharga.
Stefan kembali mendatangi tempat dia
berpisah dengan Maleficent. Dia memanggil nama Maleficent berulang kali. Tak
ada jawaban. Stefan kecewa. Sepertinya, Maleficent tak ingin menemuinya. Tapi,
Maleficent telah berada di belakang Stefan. Stefan melihat ke belakang. Dia
terkejut campur senang.
“Setelah sekian lama, lihat siapa
yang kembali!” kata Maleficent sambil tersenyum.
Stefan beralasan datang ke Moors memiliki
banyak resiko. Dia bertanya pada Maleficent bagaimana mereka akan
bersenang-senang.
Maleficent dan Stefan bermain di
sungai yang ada di Moors. Mereka menghabiskan waktu bersama. Bahkan, Maleficent
membiarkan Stefan untuk menyentuh sayapnya.
Narasi: Stefan dan Maleficent menjadi sahabat yang begitu
dekat. Untuk sementara waktu, bagi mereka, pertikaian lama antara peri dan
manusia telah terlupakan. Sepertinya, persahabatan mereka secara perlahan
berubah menjadi sesuatu yang lain. Saat ulang tahunnya ke 16, Stefan memberi
Maleficent sebuah hadiah. Stefan mengatakan pada Maleficent bahwa hadiahnya
adalah ciuman cinta sejati.Tapi, itu adalah kebohongan.
Setelah tahun silih berganti. Ambisi Stefan menjauhkannya
dari Maleficent. Dia jatuh dalam godaan kerajaan manusia. Sementara itu,
Maleficent menjadi peri terkuat dan tumbuh dewasa menjadi pelindung Moors.
Maleficent dewasa masih senang
tersenyum, senang terbang mengelilingi Moors, dan menikmati keindahan Moors.
Namun, Maleficent seringkali mengembara sendirian. Terkadang, dia
bertanya-tanya kemana Stefan pergi. Maleficent tak pernah mengerti akan
keserakahan dan kedengkian manusia. Tapi, dia akan segera mengalaminya.
Narasi: Saat raja manusia mendengar kekuatan di Moors
bertumbuh besar. Dia berniat untuk menyerangnya.
Maleficent berdiri di atas tebing.
Dia menyadari akan adanya serangan yang terjadi. Ribuan tentara berdiri
di perbatasan. Mereka bersiap untuk menyerang Moors. Raja menyuruh pasukannya untuk menghancurkan Moors dan seluruh makhluk
yang ada di dalamnya. Seluruh pasukan berseru.
Seorang diri, Maleficent mendatangi
pasukan itu. Keheningan tercipta.
“Jangan melangkah lebih jauh lagi!”
teriaknya kencang dan menggema.
“Raja tidak menerima perintah dari
kurcaci bersayab,” jawab sang raja angkuh yang disambut tawa pasukan, Mereka
meremehkan Maleficent.
“Kau, bukanlah raja bagiku!” teriak
Maleficent sambil menatap marah kepada raja.
“Bawakan aku kepalanya!” Perintah
raja kepada pasukan.
Berasambung Part 2
Cuap-cuap:
Film ini menguak sisi lain dari cerita puteri tidur. Bagi readers yang sering mendengar cerita sleeping beauty dan beberapa cerita lainnya yang diisi tokoh Maleficent dengan karakter yang jahat, melalui film ini kita diajak untuk melihat sisi lain kehidupan Maleficent dibalik cerita-cerita yang pernah kita dengar. Hikmah terbesar dari film ini adalah bahwa setiap orang tidak terlahir sebagai penjahat. Setiap orang memiliki sisi baik maupun sisi jahat. Dia tinggal memilih di sisi sebelah mana dia akan berdiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar