Sabtu, 25 April 2015

MALEFICENT PART 3

MALEFICENT PART 3


Para peri memulai tugas mereka untuk membesarkan Aurora di Pondok kecil di tengah hutan. Ketiga peri itu mengeluh dengan rumah kecil yang akan mereka tempati. Mereka merasa kesulitan mengangkat bayi yang berbadan lebih besar. Mereka memutuskan untuk melakukan penyamaran dan mengubah diri mereka  menjadi manusia. Tapi, mereka bertiga nampak begitu ceroboh.


Diam-diam Maleficent melihat bayi Aurora dari jendela. Maleficent mengatakan Aurora begitu buruk rupa. Dia menakut-nakuti bayi Aurora dengan membuat wajahnya terlihat menyeramkan. Bayi Aurora menatap Maleficent, tapi  anehnya Aurora malah tersenyum.
“Aku membencimu. Makhluk buruk,” kata Maleficent lalu melangkah pergi.


Sepertinya ketiga peri tidak cocok untuk bertugas menjadi pengasuh Aurora. Saat Aurora menangis mereka kebingungan. Mereka berfikir Aurora kelaparan. Mereka memutuskan memberi makan Aurora dengan meletakkan wortel mentah begitu saja di perut bayi mungil itu.
Aurora terus menangis. Ketiga peri pengasuh justru malah tertidur dengan menyumpal kuping mereka dengan kapas. Maleficent kesal mendengar suara tangisan Aurora. Dia tahu bahwa Aurora kelaparan. Malam hari, dia menyuruh Diaval membawa sekuntum bunga. Pucuk bunga itu mengeluarkan air. Aurora langsung diam dan meminum air dari bunga itu.


Ketiga peri memang benar-benar tidak cocok menjadi pengasuh bayi. Mereka tak merawat Aurora dengan baik. Pagi harinya mereka malah sibuk bermain-main. Maleficent kesal dan menjahili mereka dengan membuat hujan di dalam rumah. Diaval menatap Maleficent heran. Maleficent begitu asyik menikmati kejahilannya. Maleficent menyadari tatapan Diaval. Dia terkekeh dan mengatakan bahwa dia hanya melakukan hal yang lucu.
Narasi: Saat hari terus berganti, Stefan semakin muram. Dia jatuh ke dalam ketakutan dan dendam.
Para pasukan berusaha menghancurkan pohon berduri pembatas Moors. Namun, semakin dihancurkan, pohon berduri itu justru tumbuh semakin kuat.
Stefan memarahi pasukannya yang bahkan tak mampu untuk menghancurkan pohon berduri. Pemimpin pasukan beralasan bahwa pohon berduri itu tidak dapat dihancurkan. Stefan yang tengah kalut, marah mendengar alasan anak buahnya. Dia melampiaskan amarahnya dengan memukulnya. Dia benar-benar ingin menghancurkan Maleficent dan kutukannya. Dia ingat bahwa Maleficent dapat terbakar dengan logam. Dia menyuruh pasukannya untuk mengumpulkan seluruh pandai besi.

Aurora kini telah tumbuh menjadi anak yang cantik. Dia sering bermain-main sendiri sedangkan ketiga bibinya yang aneh itu asyik dengan  tingkah konyol mereka. Maleficent diam-diam sering menjahili ketiga peri itu. Ketika tiga peri sedang bertengkar, Aurora kecil hampir terjatuh ke dasar jurang. Maleficent melihatnya. Awalnya dia mengabaikan Aurora dan hendak membiarkan Aurora jatuh. Tapi Maleficent masih memiliki kasih sayang. Menggunakan kekuatannya, dia menyelamatkan Aurora.

Aurora kecil melihat Maleficent yang sedang menyembuhkan pohon di dalam hutan. Dia memeluknya dan minta di gendong. Meski ragu, Maleficent kemudian menggendong Aurora dan membiarkan Aurora menyentuh tanduknya.

Narasi: Aurora tumbuh besar, penuh kebahagiaan dan cantik. Seringkali dia bermain-main dengan Diaval. Dia tinggal jauh dari istana megahnya yang bahkan tak bisa dia ingat. Saat musim silih berganti, bunga-bunga bermekaran, begitupula dengan Aurora.Dia tumbuh menjadi seorang gadis jelita yang ceria. Dia selalu ingin tahu dengan dunia yang ditemuinya.Dia juga selalu penasaran dengan apa yang ada di balik pohon berduri.
Bukan hanya Aurora yang ingin masuk kesana. Pasukan tentara raja masih terus berusaha menembus tembok berduri yang menjadi pelindung Moors.
Beberapa tentara melihat Aurora yang menatap penasaran ke arah pohon berduri. Mereka menyangka itu adalah Maleficent. Namun, yang lain menyebutkan bahwa wanita itu hanya anak petani biasa. Maleficent takut Aurora berada dalam bahaya. Dia membuat Aurora pingsan dan membawanya ke dalam Moors. Lalu, dia mengubah Diaval menjadi serigala dan menyuruhnya untuk menyerang para tentara. Setelah Maleficent mengamankan Aurora, dia membantu Diaval menyerang para tentara. Diaval marah karena Maleficent mengubahnya menjadi dogy. Dia menyebutkan itu bukan dogy, tapi serigala. Diaval tak peduli, menurutnya itu adalah dogy kotor yang bau yang suka memburu burung. Sambil ngeloyor pergi, Malevicent berjanji suatu hari dia akan menubah Diaval menjadi cacing gemuk. Diaval masih saja cerewet. Karena kesal, Maleficent mengubah Diaval kembali menjadi burung agar diam.
Maleficent membawa Aurora yang masih pingsan ke dalam Moors. Dia lalu bersembunyi dalam gua dan membuat Aurora sadar. Ketika bangun, Aurora tersenyum melihat keindahan alam disekelilingnya. Dia begitu bahagia menikmati berbagai keindahan Moors. Bahkan, beberapa peri bermain dengannya. Tiba-tiba para peri menyadari kehadiran Maleficent. Mereka semua terbang ketakutan.

Aurora melihat ke arah gua dimana Maleficent sedang bersembunyi. Kejadian ini mengingatkan pertemuan Maleficent dengan Stefan dimana dulu Stefan bersembunyi.
Setelah Aurora melihat Maleficent, dia berkata bahwa dia mengenal Maleficent. Maleficent bingung bagaimana Aurora dapat mengenalnya. Menurut Aurora, Maleficent adalah peri pelindungnya. Dia merasa bahwa Maleficent selalu berada di dekatnya dan menjadi pelindungnya. Maleficent bertanya, kenapa Aurora berpikir sepeti itu. Aurora menjawab bahwa bayangan Maleficent selalu mengikutinya sejak kecil. Kemanapun dia pergi, dia selalu melihat Maleficent.
Diaval ikut menampakkan diri sebagai gagak. Aurora senang dan tersenyum. Dia mengatakan bahwa dia ingat pada sang gagak. Gagak adalah burung yang indah. Maleficent memperkenalkan gagak itu bernama Diaval. Diaval merentangkan sayapnya memberi penghormatan. Maleficent mengubah Diaval menjadi manusia. Aurora kaget. Lalu, Diaval mengatakan bahwa dia telah mengenal Aurora sejak Aurora kecil. Aurora membiarkan Diaval megecup tangannya sebagai tanda penghormatan.   
Aurora merasa begitu bahagia berada di Moors. Dia mengatakan bahwa Moors tempat yang indah seperti yang telah dia bayangkan. Dia hendak berbicara pada Maleficent. Namun, sebelum Aurora menyelesaikan kalimatnya, Maleficent telah membuatnya tertidur. Maleficent membawa Aurora keluar dari Moors. Dia mengantarkan Aurora hingga ke tempat tidur di pondoknya. Tak ada tatapan kebencian di matanya. Dia menatap Aurora begitu lembut dan penuh kasih.
Di kerajaan, Stefan hidup menderita. Dendam telah menyelimuti dirinya. Menutup kebahagiaan di hatinya. Dia mengurung diri. Menatap sayap Maleficent yang dikurung dalam peti kaca. Dia bahkan tak peduli dengan keadaan istrinya yang sedang sakit parah. Ambisi untuk menghancurkan Maleficent telah menghanguskan akal sehatnya.

Aurora sering bertemu dengan Maleficent. Maleficent seringkali menemani Aurora di Moors. Ada sedikit keceriaan yang kembali di saat Aurora berada di Moors. Bahkan, Maleficent pun tersenyum.
Malam hari, ketika Aurora tertidur, Maleficent berusaha mencabut kutukannnya dari Aurora. Dia berusaha dengan sangat keras. Namun, gagal. Kutukan Maleficent terlalu besar dan tidak dapat dicabut lagi. Maleficent merasa sangat kecewa dan sedih.

Seperti biasa, Aurora bermain di Moors. Maleficent menemaninya. Aurora menanyakan mengapa Maleficent tak punya sayap seperti peri lainnya. Malaficent mengatakan bahwa dulu dia memiliki sayap, tapi sayapnya telah dicuri. Maleficent tak ingin menjelaskan bagaimana sayapnya dicuri. Aurora bertanya apakah sayapnya besar. Maleficent menjawab, sangat besar hingga terjuntai ke tanah di saat dia berjalan. Maleficent menjelaskan bahwa sayapnya sangat kuat. Sayap itu dapat membawanya ke atas awan dan menentang angin kencang. Begitu kokoh. Tak pernah tergoyahkan. Sayap yang sangat dia andalkan. Aurora mendengarkan penjelasan Maleficent dengan iba. Dia memegang tangan Maleficent dan berusaha menguatkannya. Maleficent melepaskan tangan Aurora dan beranjak pergi.
Stefan masih tersiksa dengan hidupnya. Dia tak pernah dapat tidur dengan nyenyak. Dia juga menyiksa para pandai besi. Mereka harus mengerjakan pekerjaannya tanpa istirahat. Dia bahkan memukuli pekerjanya yang tertidur.
Maleficent dan Aurora Masih sering bersama. Pandangan Maleficent pada Aurora begitu hangat. Seperti pandangan seorang ibu pada anaknya. Ketika Aurora sedang bermain-main dengan salah satu makhluk Moors, Maleficent meminta Aurora untuk mendekat padanya. Dia mengatakan bahwa ada kejahatan yang tak bisa dia jauhkan darinya. Aurora berkata bahwa dia sudah hampir 16 tahun dan dapat menjaga diri. Maleficent mengerti. Dengan mata berkaca-kaca dia menatap Aurora. Aurora berkata bahwa dia punya rencana. Setelah dia dewasa dia berencana untuk tinggal di Moors menemani Maleficent, peri pelindungnya. Maleficent mengatakan bahwa Aurora tak perlu menunggu hingga dewasa. Dia mengizinkan Aurora untuk tinggal di Moors saat ini juga. Aurora sangat bahagia mendengarnya. Dia mengatakan bahwa dia akan tinggal disini dengan bahagia sepanjang hidupnya. Dia akan mengatakan pada bibinya besok. Lalu, Aurora pergi menuju tempat tinggalnya.
Di tengah hutan, Aurora sedang berlatih untuk meminta izin pada para bibinya agar dia bisa hidup mandiri. Dia berusaha merangkai kata agar tidak menyakiti para bibinya. Tiba-tiba ada seorang pria muda yang mengejutkannya. Dengan langkah ringan, pria itu menghampiri Aurora. Dia menceritakan bahwa dia menuju ke kastil raja Stefan. Tapi, dia malah tersesat. Sambil mendekat pada Aurora, dia bertanya apakah Aurora dapat membantunya. Karena Aurora masih terkejut, dia jatuh. Si pria minta maaf karena telah mengagetkannya dan membantu Aurora berdiri. Mereka berpegangan tangan cukup lama. Si pria nampak terpesona dengan kecantikan Aurora. Aurora melepaskan tangannya dari si pria. Si pria minta maaf lagi. Aurora menunjukkan arah ke kastil raja Stefan. Suasana menjadi canggung. Aurora menanyakan nama pria itu. Pria itu memperkenalkan diriya bernama Phillip. Aurora memperkenalkan namanya. Mereka tersenyum. Phillip terus minta maaf karena telah mengejutkan Aurora. Aurora mengatakan bahwa Phillip telah dimaafkan. Mereka terdiam cukup lama. Suasana kembali menjadi canggung. Phillip pamit pada Aurora dan melangkah menuju kudanya. Aurora mengikutinya dan bertanya apakah Phillip akan melewati jalan ini lagi? Phillip menjawab tentu, dia akan melewatinya lagi. Ternyata, Aurora juga terpesona pada Philip.
Tanpa diketahui keduanya, dua pasang mata sedang mengamati mereka. Maleficent dan Diaval  yang mengintip perbincangan itu tersenyum. Diaval mengatakan mungkin pemuda itu jawabannya. Maleficent hanya tersenyum mengejek. Diaval meyakinkan bahwa pemuda itu yang akan memberikan cimuman cinta sejati. Maleficent menegaskan bahwa dia mengutuk seperti itu karena tak ada yang namanya ciuman cinta sejati. Diaval meyakinkan bahwa itu hanya menurut Maleficent, mungkin takdir Aurora berbeda. Pemuda itu adalah jawabannya. Maleficent hanya menatap Diaval tak yakin.
Setelah bertahun-tahun, tiga peri tak pernah berubah. Mereka sedang bertengkar mengenai kapan waktu Aurora kembali ke kerajaan. Apakah saat ulang tahun ke 16 atau setelah ulang tahunnya. Di saat pertengkaran itu, Aurora datang dan mengatakan bahwa dia ingin meninggalkan rumah dan hidup dengan caranya sendiri. Tiga peri itu terkejut dan marah hingga salah satu peri tak sengaja membongkar rahasia mengenai apa yang terjadi padanya saat bayi.
Aurora berlari menuju Moors. Dia menemui Maleficent dan menanyakan kenapa Maleficent tak pernah menceritakan bahwa dirinya dikutuk. Maleficent menatap sedih Aurora. Aurora mengatakan bahwa seperti yang diceritakan oleh bibinya, peri yang mengutuknya adalah seorang peri jahat. Tapi, dia tak dapat mengingat namanya. Maleficent mengatkan bahwa namanya Maleficent. Aurora menatap Maleficent dengan pandangan tak percaya. Dia tak percaya ternyata peri yang dia anggap sebagai pelindungnya adalah peri yang mengutuknya. Dengan mata berkaca-kaca, Maleficent berusaha mendekat. Aurora melarang Maleficent mendekatinya. Dia mengatakan ternyata kejahatan di dunia ini adalah Maleficent yang selama ini dia anggap sebagai peri penjaganya.
Maleficent begitu sedih. Dia menyadari bahaya yang akan terjadi. Dia menyuruh Diaval untuk mencari Phillip.
Aurora mendatangi kastil ayahnya. Seorang pengawal membimbingnya bertemu dengan ayahnya yang sedang berdiskusi dengan beberapa pemimpin pasukan perang. Stefan melihat Aurora yang telah tumbuh dewasa. Bukannya bahagia melihat kedatangan anaknya, Stefan malah marah karena Aurora datang terlalu cepat. Dia menyuruh pengawalnya untuk mengunci Aurora di kamar.
Aurora berjalan mondar-mandir dikamarnya. Dia menatap jari telunjuknya. Hatinya begitu resah. Lalu, dia mendengar sebuah bisikan. Seorang pelayan tak sengaja membukakan pintu. Aurora berlari pergi ke luar kamar.
Phillip kembali ke hutan dimana dia bertemu dengan Aurora. Namun, Aurora tak ada. Justru, Maleficent yang telah menunggunya. Dia membuat Phillip pingsan dan membawa Phillip ke kastil Stefan.



Aurora masih mengikuti bisikan ditelinganya. Bisikan itu menuntunnya ke ruang bawah tanah. Disana, terdapat banyak mesin pemintal yang telah terbakar. Salah satu mesin kembali pada bentuk asalnya. Bisikan itu terdengar kembali. Menyuruh Aurora untuk menusukkan jarinya pada jarum di mesin pemintal. Aurora melakukannya. Lalu, Aurora jatuh tertidur. Maleficent yang sedang berusaha menyelamatkan Aurora dengan membawa Phillip merasakan perasaan tak tenang. Dia berhenti, menyadari kutukannya telah terjadi.


cuap-cuap:
Setiap orang memiliki sisi baik maupun sisi buruk dalam hatinya. Begitupula dengan Maleficent. Selama ini, diberbagai dongeng dikisahkan bahwa Maleficent merupakan tokoh jahat yang menyebabkan tokoh utama menderita. Cerita di film ini menunjukkan sisi lain bahwa Maleficent adalah peri baik yang sempat dikuasai perasaan dendam dan kemarahan sehingga dia meninggalkan sisi baiknya. Akantetapi, di dalam hatinya masih tersisa sisi kebaikkan yang berhasil dibuka oleh Aurora. Putri Aurora berhasil mengembalikkan rasa kasih sayang yang sempat dimiliki oleh Maleficent sebelum sayapnya dicuri oleh Stefan. Selama ini, Maleficent hanya ingin melindungi Moors dari keserakahan manusia. Perlindungan terhadap Moors ini semakin ditingkatkan seiring dengan ketidakpercayaan Maleficent pada manusia. 
Hal yang menarik lain di film ini adalah apa yang terjadi pada Stefan. Dia memiliki istri yang cantik, harta yang melimpah, kekuasaan dan dianugrahi anak yang luar biasa. Namun, semua hal itu tak membuat Stefan merasa bahagia. Da justru dirundung ketakutan sehingga hidupnya amat menderita. Penderitaan yang dialami oleh Stefan menunjukkan bahwa setiap hal yang diawali oleh keburukan, seindah apapun kita melihatnya hanya akan memberikan penderitaan bagi kita. Keserakahan tidak akan membuat manusia bahagia. Betul tidak? #gayaAAGym

Tidak ada komentar:

Posting Komentar