Rabu, 21 Mei 2014

SUMBER DAN MACAM-MACAM KONFLIK

SUMBER DAN MACAM-MACAM KONFLIK

Sumber Konflik
Mengenai sumber konflik ini ada andangan yang menjelaskan sumber konflik sebagai suatu yang melekat dalam keturunan manusia. Dengan kata lain, perilaku konflik adalah suatu insting yang diwariskan  pandangan seperti ini berasal dari teori sumber genetik konflik (teori konflik ketururnan). Teori tentang sumber genetik perilaku manusia berusaha menggambarkan bahwa agresi atau konflik diekspresikan secara spontan dan dengan demikian bukan merupakan hasil belajar. Namun teori ini mendapat kritikan dan tidak banyak yang mendukung, karena konflik adalah suatu perilaku manusia, dan perilaku manusia dipelajari secara sosial.  Dengan kata lain, konflik atau kekerasan adalah perilaku sosial hasil belajar. Bukan insting manusia yang dibawa sejak lahir.

Jeong menguraikan beberapa teori lainyang menjelaskan sumber konflik, meliputi hipotesis frustasi agresi, perspektif psiko analisis, kehilangan relatif, teori kebutuhan dasar dan pembentukan identitas.

Macam-Macam Konflik
Hunt and Metcalf, pengembangberfikir reflektif dalam social studies, membagi dua jenis konflik, yaitu intrapersonal konflik  dan  interpersonal konflik. Intrapersonal konflik adalah konflik dalam diri individu sendiri, misalnya ketika keyakinan yang dipegang individu bertentangan dengan nilai budaya masyarakat, atau ketika keinginannya tidak sesuai dengan kemampuannya, atau juga ketika seorang individumengalami konflik peran. Konflik intrapersonal ini bersifat psikologis, yang jika tidak mampu diatasi dengan baik dapat mengganggu bagi kesehatan mental (mental hygiene) individu yang bersangkutan. Gangguan pada kesehatan mental yang bersifat neurotik akibat ketidakmampuan mengatasi konflik dalam diri sendiri dapat terwujud dalam bentuk perilaku yang tidak imiah, misalnya berupa penolakan (denial) yakni perilaku yang mengabaikan masalah, menekan masalahnya dibawah taraf kesadaran (repression), menarik diri dari masalah (withdrawal), menyalahkan pihak lain (projection), kembali bersifat kekanak-kanakan dalam emosi dan intelektual (regression), dan sakit karena gangguan psikologis (psychosomatic illness).
Sementara itu, konflik interpersonal (interpersonal conflict) terjadi dalam hubungan sosial antar individu atau antar kelompok, sehingga dapat disebut pula sebagai konflik sosial. Konflik interpersonal terdapat dalam lingkungan apapun, apakah di lingkungan keluarga, kelompok sepermainan, sekolah, masyarakat, maupun negara. Suatu konflik dapat terjadi antara dua individu, antara seorang individu dengan suatu kelompok, antara satu kelompok dengan kelompok lainnya, antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya, bahkan antara satu negara dengan negara lainnya (Maftuh, 2008:13-14) .
Sedangkan menurut Elly Stiadi dan Usman Kolip (2011:349) terdapat beberapa konflik yang ada di Indonesia, yaitu:
a.    Konflik Gender
b.    Konflik Rasial dan Antarsuku
c.    Konflik Antar-Umat Agama
d.   Konflik Antar Golongan
e.    Konflik Kepentingan
f.     Konflik Antarpribadi
g.    Konflik Antar Kelas Sosial
h.    Konflik Antarnegara/Bangsa


DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2013). Konflik. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
Maftuh, Bunyamin. (2008). Pendidikan Resolusi Konflik. Bandung: Yasindo Multi Aspek.
Pace, R.W., dan Don F. Faules. (1994). Organizational Communication. Englewood Cliffs: Prentice Hall.
Setiadi, Elly. M dan Kolip, Usman. (2011). Pengantar Sosiologi.Jakarta:  Kencana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar