SUMBER DAN MACAM-MACAM KONFLIK
Sumber Konflik
Mengenai sumber konflik ini ada andangan yang menjelaskan sumber konflik sebagai suatu yang melekat dalam keturunan manusia. Dengan kata lain, perilaku konflik adalah suatu insting yang diwariskan pandangan seperti ini berasal dari teori sumber genetik konflik (teori konflik ketururnan). Teori tentang sumber genetik perilaku manusia berusaha menggambarkan bahwa agresi atau konflik diekspresikan secara spontan dan dengan demikian bukan merupakan hasil belajar. Namun teori ini mendapat kritikan dan tidak banyak yang mendukung, karena konflik adalah suatu perilaku manusia, dan perilaku manusia dipelajari secara sosial. Dengan kata lain, konflik atau kekerasan adalah perilaku sosial hasil belajar. Bukan insting manusia yang dibawa sejak lahir.
Jeong menguraikan beberapa teori lainyang menjelaskan sumber konflik, meliputi hipotesis frustasi agresi, perspektif psiko analisis, kehilangan relatif, teori kebutuhan dasar dan pembentukan identitas.
Macam-Macam Konflik
Hunt
and Metcalf, pengembangberfikir reflektif dalam social studies, membagi
dua jenis konflik, yaitu intrapersonal konflik dan
interpersonal konflik. Intrapersonal konflik adalah konflik dalam diri
individu sendiri, misalnya ketika keyakinan yang dipegang individu bertentangan
dengan nilai budaya masyarakat, atau ketika keinginannya tidak sesuai dengan
kemampuannya, atau juga ketika seorang individumengalami konflik peran. Konflik
intrapersonal ini bersifat psikologis, yang jika tidak mampu diatasi dengan
baik dapat mengganggu bagi kesehatan mental (mental hygiene) individu
yang bersangkutan. Gangguan pada kesehatan mental yang bersifat neurotik akibat
ketidakmampuan mengatasi konflik dalam diri sendiri dapat terwujud dalam bentuk
perilaku yang tidak imiah, misalnya berupa penolakan (denial) yakni perilaku
yang mengabaikan masalah, menekan masalahnya dibawah taraf kesadaran (repression),
menarik diri dari masalah (withdrawal), menyalahkan pihak lain (projection),
kembali bersifat kekanak-kanakan dalam emosi dan intelektual (regression),
dan sakit karena gangguan psikologis (psychosomatic illness).
Sementara
itu, konflik interpersonal (interpersonal conflict) terjadi dalam
hubungan sosial antar individu atau antar kelompok, sehingga dapat disebut pula
sebagai konflik sosial. Konflik interpersonal terdapat dalam lingkungan apapun,
apakah di lingkungan keluarga, kelompok sepermainan, sekolah, masyarakat,
maupun negara. Suatu konflik dapat terjadi antara dua individu, antara seorang
individu dengan suatu kelompok, antara satu kelompok dengan kelompok lainnya,
antara suatu masyarakat dengan masyarakat lainnya, bahkan antara satu negara
dengan negara lainnya (Maftuh, 2008:13-14) .
Sedangkan
menurut Elly Stiadi dan Usman Kolip (2011:349) terdapat beberapa konflik yang
ada di Indonesia, yaitu:
a.
Konflik
Gender
b.
Konflik
Rasial dan Antarsuku
c.
Konflik
Antar-Umat Agama
d.
Konflik
Antar Golongan
e.
Konflik
Kepentingan
f.
Konflik
Antarpribadi
g.
Konflik
Antar Kelas Sosial
h.
Konflik
Antarnegara/Bangsa
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. (2013).
Konflik. [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Konflik
Maftuh, Bunyamin. (2008). Pendidikan Resolusi Konflik. Bandung:
Yasindo Multi Aspek.
Pace, R.W., dan Don F. Faules. (1994). Organizational
Communication. Englewood Cliffs: Prentice Hall.
Setiadi, Elly.
M dan Kolip, Usman. (2011). Pengantar Sosiologi.Jakarta: Kencana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar